KEWIRAUSAHAAN: Defenisi, tujuan, karakteristik, dan laporan observasi.



TUGAS I
KEWIRAUSAHAAN


Disusun Oleh:
NAMA       : VIRA NILMANIA
NIM/TM    : 17036038/2017
JURUSAN : KIMIA

Dosen Pengampu:
Dra. RAHMIATI, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018




A. Konsep Kewirausahaan
            Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha dan kerja). Kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi atau peluang-peluang yang muncul di pasar atau di dunia kerja. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar dari sebelumnya, dan juga merupakan orang yang melakukan perubahan, inovasi, dan cara-cara baru.
B. Definisi Kewirausahaan
            Kewirausahaan menurut para ahli:
§  Menurut Achmad Sanusi, kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
§  Menurut Drucker, kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
§  Menurut Zummer, kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
§  Menurut Soeharto Prawiro, kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian menghadapi resiko.
C. Tujuan Kewirausahaan
§  Meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas
Dengan bimbingan yang tepat, sumberdaya manusia tersebut tidak hanya diberdayakan kemampuannya, namun juga dapat dilatih dan dikembangkan supaya dapat menjadi calon wirausaha berkualitas.
§  Memajukan dan menyejahterakan masyarakat
Semakin sukses dan semakin berkembangnya sebuah bisnis, pasti akan membutuhkan semakin banyak sumber daya manusia. Dengan berkurangnya jumlah pengangguran, berarti sebuah bisnis telah berhasil mewujudkan tujuan kewirausahaan untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat.
§  Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat
D. Manfaat Kewirausahaan
§  Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
§  Dapat memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.
§  Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
§  Dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros.
§  Mendidik karyawan menjadi mandiri, tekun, disiplin, dan jujur dalam bekerja.
E. Syarat-syarat Wirausaha
            Adapat syarat-syarat wirausaha meliputi:
§  Memiliki kreativitas tinggi
§  Selalu Komitmen dalam pekerjaan, memiliki Etos Kerja dan tanggung jawab
§  Mandiri atau tidak ketergantungan
§  Berani menghadapi resiko
§  Motif berprestasi tinggi
§  Selalu optimis
§  Memiliki perilaku inovatif tinggi
§  Selalu mencari peluang
§  Memiliki jiwa kepemimpinan
§  Memiliki kemampuan manajerial
§  Memiliki keterampilan personal
F. Ciri Wirausahaan yang Sukses dan Gagal
§  Ciri wirausahaan sukses:
No
Karakteristik Profil
Ciri Wirausahawan Sukses yang Menonjol
1
Percaya Diri
Mengendalikan tingkat kepercayaan dirinya tinggi dalam mencapai sukses
2
Pemecahan Masalah
Cepat mengenali dan memcahkan masalah yang menghalangi kemampuan tujuannya
3
Berprestasi Tinggi
Bekerja keras dan bekerja sama dengan para ahli untuk memperoleh prestasi
4
Ikatan Emosi
Tidak akan memperbolehkan gangguan emosional yang akan mengganggu suksesnya usaha
5
Pencarian Status
Tidak akan memperbolehkan gangguan emosional yang akan mengganggu misi suksesnya usaha
6
Tingkat Energi Tinggi
Berdedikasi tinggi dan berkerja tanpa berhitung waktu untuk membangun usahanya
7
Pengambilan Resiko
Tidak takut mengambil resiko, tetapi akan menghindari resiko tinggi jika dimungkinkan

§  Ciri wirausahawan gagal:
No
Karakteristik Profil
Ciri Wirausahawan Gagal yang Menonjol
1
Dedikasi
Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha
2
Pengendalian usaha atau bisnis
Gagal mengendalikan aspek utama usaha atau bisnis
3
Pengamatan Manajemen
Pemahaman umum terhadap disiplin manajemen rata-rata kurang
4
Pengelolaan piutang
Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian terhadap piutang
5
Memperluas usaha berlebihan
Memulai perluasan usaha yang belum siap
6
Perencanaan keuangan
Meremehkan kebutuhan usaha
7
Lokasi usaha
Lokasi yang buruk



Laporan Observasi Kewirausahaan

Nama Wirausahawan           : Zainal dan Nur Azmi
Nama Usaha  : Toko Uni Uda (menjual berbagai jenis pakaian dalam, gamis, dan mukena, dll)
Lokasi usaha  : Pasar Ciputat, Kec. Ciputat, Kota Tanggerang Selatan

            Bapak Zainal dan Ibu Nur Azmi adalah sepasang suami istri kelahiran Pariaman, Sumatera Barat. Setelah menikah dan dikaruniani dua orang anak, Bapak Zainal yang semula berdomisili di Padang memutuskan untuk memboyong keluarganya ke Ciputat, yang pada masa itu masih masuk dalam kawasan Jakarta Selatan. Beliau memutuskan untuk memulai usaha baru, yaitu berupa menjual berbagai jenis pakaian dalam.
            Tercatat mulai tahun 1987, Bapak Zainal dan Ibu Nur Azmi memulai usahanya dengan berjualan di kaki lima sekitar pasar pagi atau pasar malam di daerah Jakarta Selatan. Alasan mereka memilih pakaian dalam sebagai jenis usaha antara lain karena tidak memerlukan modal yang terlalu besar serta dibutuhkan oleh semua individu mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
            Dengan gigih dan pantang menyerah serta mengabaikan rasa gengsi, sepasang suami istri itu pun membawa dagangannya setiap hari ke Pasar Pagi di daerah Ciputat. Mereka memilih tempat berjualan di jalan masuk menuju pasar ikan, dengan mempertimbangkan target pasar mereka adalah ibu-ibu yang berbelanja di Pasar Pagi tersebut. Karena tidak punya banyak modal, maka beliau hanya menyediakan barang dalam jumlah sedikit, hanya sekitar satu karung setiap harinya. Namun, apabila dagangan mereka sudah tinggal sedikit, maka Bapak Zainal langsung bergegas ke Pasar Tanah Abang untuk menambah stok dagangan mereka. Jika Pasar Pagi usai, maka beliau akan beralih ke Pasar Siang lalu berlanjut ke Pasar Malam.
            Pada awalnya, mereka hanya mendapatkan penghasilan Rp50.000,- perhari. Namun seiring berjalannya waktu dan sejalan dengan kerja keras sepasang suami istri itu, maka penghasilan mereka dari hari ke hari terus meningkat. Persediaan dagangan mereka pun semakin banyak dan lebih beraneka ragam. Hingga pada tahun 1998, mereka memutuskan untuk menyewa sebuah toko, sementara tempat kaki lima yang biasa mereka tempati dialihkan kepada saudara-saudara beliau.
            Semenjak pindah ke toko, penghasilan mereka pun semakin berlipat ganda. Di tahun-tahun berikutnya, mereka lebih memfokuskan pada pengembangan usaha dengan membuka cabang lainnya. Selain itu, mereka mulai memvariasikan jenis dagangan mereka dengan busana laki-laki dan perempuan serta berbagai perlengkapan untuk sholat dan beribadah. Bahkan penghasilan mereka dalam satu hari bisa mencapai Rp.30.000.000,-. Dari usaha tersebut, mereka sudah mampu membeli rumah, mobil, dan toko serta memberikan modal usaha kepada saudara-saudara mereka.
            Bapak Zainal mengaku pernah mengalami masa-masa sulit dalam berwirausaha. Selain perjuangan keras di awal usaha, mereka pun pernah mengalami masalah dengan pemilik toko. Sekitar tahun 2012, toko yang biasa mereka sewa untuk menjual busana laki-laki dan perempuan, mengalami kenaikan harga sewa berkali-kali lipat. Bapak Zainal merasa harga sewa tersebut sudah tidak sebanding lagi dengan penghasilan di toko, sehingga beliau memutuskan untuk berhenti menyewa toko tersebut dan menyewa toko lainnya yang jauh lebih murah.
            Sayangnya, penghasilan di toko yang baru tidak sebanding dengan penghasilan di tempat lama, justru sangat jauh perbandingannya. Banyak pelanggan mereka yang beralih tempat langganan karena menganggap toko yang baru tersebut susah untuk dicapai. Hingga, perlahan-lahan, dagangan mereka pun berkurang satu per satu. Penghasilan rata-rata yang biasanya bisa mencapai Rp7.000.000 perhari dari satu toko menurun menjadi Rp1.000.000 dari tiga toko. Masalah itu semakin berat dengan meningkatnya kebutuhan seiring bertambah dewasanya putra-putri mereka.
            Namun beliau percaya bahwa hidup harus terus berjalan, jalan keluar itu pasti ada. Mereka cepat-cepat bangkit dari keterpurukan itu sebelum benar-benar ambruk. Dengan saran dan bantuan dari anak-anak mereka, mereka pun mulai merubah teknik berniaga dengan mengikuti perkembangan zaman. Mereka memulai bisnis berniaga online yang dikelola langsung oleh putra mereka. Sementara itu, toko mereka yang sebelumnya tetap mereka jaga untuk penghasilan di hari tua.
            Menjelang usia enam puluh tahun, Bapak Zainal dan Ibu Nur Azmi memilih untuk menikmati hari tua mereka dengan berkumpul bersama anak dan cucu. Usaha mereka diteruskan oleh anak-anak mereka. Meski penghasilan dari berniaga secara online lebih besar, Bapak Zainal tetap tidak mau menutup tokonya yang berada di Pasar Ciputat tersebut. Beliau memilih untuk mempertahankan toko tersebut untuk mengisi kesibukan di hari-hari senja mereka.
            Menurut wanita yang berusia 52 tahun itu, kunci sukses adalah kerja keras dan pantang menyerah. Sementara kunci kegagalan itu adalah sebaliknya.


DAFTAR PUSTAKA

Munawaroh, Munjiati, dkk. 2016. Kewirausahaan Untuk Program Strata 1. Yogyakarta: LP3M UMY.
Sandiasa, Gede. 2009. Kewirausahaan. Singaraja: Universitas Panji Sakti.

Santoso, Djoko. 2013. Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Comments

Popular posts from this blog

MSDS Aquades, Etil Eter, Etanol, dan Aseton

MSDS 1-Propanol, 2-Propanol, kloroform, dan aseton

MSDS NaOH, H2C2O4, Indikator pp, dan Karbon Aktif